Monday, December 19, 2005

bukan ini

sembari bercermin
aku tersenyum menyapa diri sendiri
lalu tertawa
mencoba bergembira menjadi seorang perempuan

tapi aku terus berpikir
hanya berapa perempuan yang seberuntung aku

bisa sekolah.
bisa pakai baju seenaknya.
bisa bicara semau-maunya.
bisa berpikir sebebas-bebasnya.
bisa berorganisasi.
bisa keluar rumah sampai pagi,
bahkan berhari-hari.
bisa bekerja dan berpenghasilan tinggi
bisa memerdaya banyak lelaki

Mungkin hanya ada satu diantara seribu...,
satu diantara sejuta ...?
atau satu diantara puluhan juta...?

Namun perlahan kegembiraan melenyap
Bukan ini yang kuhendaki


No comments: