Tuesday, December 20, 2005

bunting

blung,
melembung perutnya
katanya...
itu janin

hampir seperti balas dendam
untuk pertikaian
yang tak akan kunjung ia menangkan

(for my best friend: sejuta)

si betina


ia tidak diam menunggu
melainkan siap menerkam

segala kelicikan dimilikinya
demi terpuaskannya ambisi
menaklukan kekerasan
menjinakkan penindasan

ia dan hanya ia
...
sang betina

Monday, December 19, 2005

bukan ini

sembari bercermin
aku tersenyum menyapa diri sendiri
lalu tertawa
mencoba bergembira menjadi seorang perempuan

tapi aku terus berpikir
hanya berapa perempuan yang seberuntung aku

bisa sekolah.
bisa pakai baju seenaknya.
bisa bicara semau-maunya.
bisa berpikir sebebas-bebasnya.
bisa berorganisasi.
bisa keluar rumah sampai pagi,
bahkan berhari-hari.
bisa bekerja dan berpenghasilan tinggi
bisa memerdaya banyak lelaki

Mungkin hanya ada satu diantara seribu...,
satu diantara sejuta ...?
atau satu diantara puluhan juta...?

Namun perlahan kegembiraan melenyap
Bukan ini yang kuhendaki


Wednesday, December 14, 2005

apakah ini akan selamanya?


Dua ratus tahun lampau
Karena kepandaianku
Aku dibakar hidup-hidup
Mereka bilang aku penyihir

Seratus tahun lampau
Karena kesadaranku
Aku ditembok dalam pingitan
Mereka bilang aku... (ah tak tahulah apa kata mereka)

Empat puluh tahun lampau
Karena aktifitasku
Aku dipenjara, disiksa bahkan ditembak mati
Mereka bilang aku gerwani

Kini,
Karena Keelokanku
Pusar, Payudara, Pantat
Akan dijerat pidana
Mereka bilang aku Penabuh Genderang Birahi

Hey!
Sampai berapa lama lagi
aku harus memperlihatkan
Kekuatan yang kumiliki adalah abadi
mengalir dalam darah
untuk terus mengganyang patriarkhi dan kapitalisme

BERBEDA

jangan pernah bersedih karena kepergiannya
melainkan berbahagia karena pernah bersamanya

jangan pernah berduka karena sebuah kematian
melainkan bergembira karena pernah hidup

semuanya harus menjadi berbeda
rasa
kesadaran

karena AKU

sang pemberi kehidupan

voila

Here we are
who really love to fight back
defending our rights

and the end

will take control
over production




sang empu


semestinya ia berkuasa atas tubuhnya
berdaulat penuh akan pikirannya.
bukan menjadi tak berdaya

demi seluruh empu di jagad raya
atas nama keadilan
atas nama peradaban

ijinkan kami, sang empu
melakukan perlawanan